Mengidentifikasi unsur – unsur bentuk suatu puisi yang di sampaikan secara langsung
Makalah
Media Pembelajaran
Tentang
Mengidentifikasi unsur – unsur bentuk suatu puisi yang di sampaikan secara
langsung ataupun melalui rekaman
Disusun Oleh :
1. Fuji
Febriyanti ( 1516500026 )
2. Iis
Nur Khabibah ( 1516500030 )
Kelas: 3 C
Dosen Pengampu : Agus Riyanto, M.Pd.
PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA SASTRA
INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Tujuan
Pembelajaran...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Materi Ajar .............................................................................................
1. Pengertian Puisi ............................................................................
2. Unsur – Unsur Puisi ......................................................................
3. Cara Menulis Puisi Dengan Baik dan
Benar.................................
4. Langkah – Langkah Pembelajaran ................................................
B. Alat dan Bahan Pembahasan ..................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan .............................................................................................
B.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam materi pembelajaran bahasa yang membahas tentang
menulis puisi, banyak para pengajar atau guru yang mengajarnya hanya dengan
cara yang klasik,yaitu dengan cara menerangkan materi tentang cara menulis
puisi lalu menyuruh siswa untuk membuat puisi tersebut sebagai tolak ukur
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru mengenai menulis
puisi. Cara pengajaran tersebut tidak sepenuhnya salah,tetapi dengan cara
pengajaran yang seperti itu,siswa cepat merasa bosan dan jenuh,apalagi siswa
tidak ikut berperan aktif secara penuh untuk memahami cara menulis sebuah puisi
yang dipelajarinya.
Dalam
menyampaikan materi pelajaran khususnya materi mengenai menulis puisi, pengajar
atau guru diperlukan terobosan-terobosan dalam cara pengajarannya, agar tidak
memberikan kesan yang jenuh dan bosan pada siswa. Misalkan saja guru mengajar
dengan metode yang berbasis PAIKEM (Pendidikan Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan). Dengan metode pembelajaran yang seperti itu,maka
siswa akan lebih bersemangat lagi untuk belajar khususnya belajar Bahasa
Indonesia.
B. Tujuan
Pembelajaran
Memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa
untuk belajar.
Menumbuhkan sikap
dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi
Menciptakan situasi
belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa
Untuk mewujudkan
situasi belajar yang efektif
Untuk memberikan
motivasi belajar kepada siswa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Materi Ajar
1.
Pengertian Puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I
create) adalah seni tertulis
di manabahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk
tambahan, atau selain arti semantiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu
bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang
membedakan puisi dari prosa. Namun
perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan
dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai
perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain
itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke
dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat
berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan
salah satu cara penulis untuk
menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu
kata/suku kata yang
terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut
menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala
'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam
menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru
Namun beberapa kasus mengenai puisi
modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari
pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata'. kebanyakan penyair
aktif sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan
bukan pada pokok puisi tersebut.
Didalam puisi juga biasa
disisipkan majas yang
membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya
adalah sarkasme yaitu
sindiran langsung dengan kasar.
Dibeberapa daerah di Indonesia puisi
juga sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka
enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal puisi tersebut
2.
Unsur-Unsur Puisi
Unsur-unsur puisi terdiri dari
struktur fisik dan struktur batin puisi antara lain sebagai berikut :
a) Struktur
Fisik Puisi
·
Perwajahan Puisi
(Tipografi), adalah bentuk puisi seperti
halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya,
hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan pemaknaan terhadap puisi.
·
Diksi ialah
pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi
adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-katanya dapat mengungkapkan
banyak, hal maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan
kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan
urutan kata.
·
Imaji, yaitu
kata atau susunan kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi, misalnya
penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji terbagi atas tiga yakni imaji
suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji
taktil). Imaji mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan
merasakan apa yang dialami penyair.
·
Kata Konkret, adalah
kata yang memungkinkan memunculkan imaji karena dapat ditangkap indera yang
mana kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Seperti kata konkret
"salju" dimana melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan
kata kongkret "rawa-rawa" melambangkan tempat kotor, tempat hidup,
bumi, kehidupan dll.
·
Gaya Bahasa, adalah
penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan
konotasi tertentu dengan bahasa figuratif yang menyebabkan puisi menjadi
prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa
disebut dengan majas. Macam-macam majas yaitu metafora, simile, personifikasi,
litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis,
alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradox
·
Rima/Irama ialah
persamaan bunyi puisi dibaik awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup
yakni: Onomatope (tiruan terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan efek magis
puisi staudji C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan
akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi
bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan kata/ungkapan ritma merupakan tinggi
rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam
pembacaan puisi.
b) Struktur
Batin Puisi
·
Tema/Makna (sense);
media pusi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna,
maka pusi harus memiliki makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan.
·
Rasa (Feeling) yaitu
sikap penyair mengenai pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya akan latar belakang sosial dan
psikologi penyair, seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas
sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis,
dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketetapan dalam menyikapi
suatu masalah tidak tergantung dari kemampuan penyair memili kata-kata, rima,
gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari wawasan, pengetahuan,
pengalaman, dan keperibadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.
·
Nada (tone)
adalah sikap penyair terdapat pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan
rasa. Penyair dapat menyampaikan tema baik dengan nada yang menggurui,
mendikte, bekerja sama dengan pembaca dalam pemecahan masalah, menyerahkan
masalah kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah
pembaca, dll.
·
Amanat/tujuan maksud
(intention) adalah
pesan yang akan disampaikan penyair kepada pembaca yang terdapat dalam puisi
tersebut.
3.
Cara Menulis Puisi Dengan Baik &
Benar
Menulis puisi dengan baik itu gampang-gampang susah.
Ada orang yang mengatakan “Saya bisa menulis puisi jika sedang berada di kamar
yang sunyi.” Ada pula yang mengatakan “Saya bisa menulis puisi di mana saja.”
Pendapat lain mengatakan “Saya bisa menulis puisi saat hati saya sedang sedih.”
Ungkapan-ungkapan di atas, hanya sebagian kecil saja
pendapat orang tentang menulis puisi. Ada berbagai cara yang bisa digunakan
untuk mengasah keterampilan menulis puisi dengan baik & Benar.
Puisi dapat ditulis berdasarkan catatan harian.
Ikutilah langkah berikut ini jika Anda akan menulis puisi berdasar catatan
harian :
1) Baca dan
renungkan isi catatan harian yang Anda miliki!
2) Coretlah
kata-kata yang tidak penting dan tambahkan katakata yang menurut Anda menarik
untuk disertakan!
3) Hapuslah
baris-baris yang tidak penting!
4) Atur dan
urutkan kembali baris-baris yang sudah Anda pilih!
5) Bacalah
kembali hasil akhir baris-baris itu!
6) Suntinglah
kembali baris-baris itu sehingga menjadi barisbaris puisi yang menarik!
4.
Langkah –
Langkah Pembelajaran Menulis Puisi Pada Siswa SMA Kelas X :
1) Tujuan
Pembelajaran
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
menggunakan kompetensi dasar (kemampuan dasar) dan indikator hasil belajar
sebagai ganti tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu memahami cara menulis
puisi dengan baik dan benar.
2) Bahan
Pembelajaran
Cara-cara menulis puisi dengan baik
dan benar sebagai bahan ajar menulis puisi.
3) Metode
Pembelajaran
Metode yang digunakan dalam
pembelajaran menulis puisi adalah dengan metode yang menyanangkan yaitu
dengan memakai model permainan. Model permainan yang dipakai adalah teknik
berantai yaitu dari satu siswa ke siswa lain. Selain itu pembelajarannya dari
siswa untuk siswa. Jadi siswa akan lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
4) Langkah-langkah
Pembelajaran :
a) Persiapan
Tahap ini merupakan kegiatan yang
dilakukan seorang guru sebelum melakukan pembelajaran. Guru harus memahami materi
tentang cara menulis puisi yang baik dan benar secara mendalam.
Sehingga dapat memberikan materi secara lancar kepada siswa sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
b) Pendahuluan
Tahap ini merupakan tahap awal dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tahap pendahuluan ini berisi perintah
kepada siswa untuk membuat sebuah puisi. Setiap baris kelompok yang terdiri
beberapa anak, setiap anak menulis satu baris puisi sesuai tema yang kemudian
diteruskan ke siswa lain hingga waktu habis. Kemudian hasil contoh puisi siswa
ditebak atau dikomentari oleh kelompok lain.
c) Inti
Pada tahap
inti guru memberikan materi kepada siswa mengenai cara menulis puisi
yang baik dan benar. Dari penyampaian materi ini,siswa yang belum mengetahui
tentang menulis puisi yang baik dan benar dengan sendirinya siswa akan
mengetahui puisi yang telah dibuatnya baik atau tidak sesuai dengan cara-cara
menulis puisi.
d) Penutup
Tahap ini diisi dengan pemberian
evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan pemberiantugas mengenai pembuatan puisi.
Guru juga memberikan pertanyaan singkat secara lisan tentang cara-cara menulis
puisi yang baik dan benar.
B.
Alat dan Bahan Pembahasan ( Prosedur
Cara Menggunakan Media Yang di Pilih )
Untuk memberikan pembelajaran yang
menyenangkan yang membuat siswa lebih bersemangat dan aktif, maka harus
disisipi cara pengajaran yang menyenangkan dengan model permainan. Model
permainan tersebut dengan memakai teknik berantai yang menggunakan siswa
sebagai media untuk pembelajaran. Setiap baris kelompok siswa yang terdiri dari
8 anak per kelompoknya,setiap anak disuruh untuk membuat satu baris puisi
sesuai tema yang sudah ditentukan oleh guru yang dimulai dari depan kemudian ke
belakang lalu kembali lagi ke depan dan guru juga harus menentukan waktu yang
terbatas. Setelah itu, guru membacakan hasil puisi yang ditulis oleh setiap
kelompok yang kemudian akan dikomentari oleh kelompok baris lainnya dan
seterusnya. Dari hasil komentar para siswa tersebut tidak kemudian dijelaskan
bagus atau tidak,benar atau salahnya tetapi, guru memberikan penjelasan tentang
materi cara menulis puisi, dan dengan sendirinya para siswa akan mengetahui
puisi mereka benar atau salah dan benar atau tidak. Tidak hanya dengan itu
saja, setelah kegiatan tersebut guru juga harus memberikan evaluasi terhadap
siswa untuk mengetahui seberapa pahamkah siswa mengenai cara menulis puisi.
Jadi dengan metode seperti ini keaktifan dan kekreatifan siswa lebih terasah
yang dapat menyenangkan siswa dalam pelajaran. Karena dengan cara pelajaran
seperti ini yang bersumber pada siswa akan lebih meningkatkan pemahaman siswa
mengenai cara menulis puisi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Demikian
telah dibahas mengenai pembelajaran menulis puisi siswa SMA Kelas X
menggunakan teknik pembelajaran berantai, agar tercipta
suasana kelas yang menyenangkan dan tidak monoton yang terpaku pada
buku teks atau guru. Dengan teknik berantai siswa akan lebih senang dan
bersemangat untuk belajar, karena teknik ini berpusat pada siswa saat proses
pembelajaran berlangsung atau pembelajaran dari siswa ke siswa. Siswa
diharapkan bisa berpartisipasi penuh aktif dan kreatif dalam kegiatan
pembelajaran, karena guru di sini hanyalah berperan sebagai peranta dan
fasilitator.
B.
DAFTAR PUSTAKA
00.02
|
Label:
makalah kuliah
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Total Tayangan Halaman
Terbaru
Code of Ethics BK
CODE OF ETHICS BK Code of ethics is a pattern of rules / rules / ordinances that serve as guidelines to live the duties an...
0 komentar:
Posting Komentar